4 Pengabdian Mahasiswa Yang Belum Terealisasikan

MAHASISWA merupakan sebuah miniatur masyarakat intelektual yang memiliki banyak inovasi dan ide-ide kreatif dalam rangka mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartikan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di perguruan tinggi. Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang manfaatnya dapat dirasakan secara langsung dan relatif pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan, yang tidak mencari keuntungan. Dengan adanya pengabdian seperti ini diharapkan ada timbal balik dari masyarakat untuk perguruan tinggi. Seperti hilangnya kesenjangan sosial antara masyarakat dengan warga universitas dan membangun kepercayaan masyarakat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh universitas.

Sejauh ini sebagian besar mahasiswa sudah secara maksimal melaksanakan pendidikan dan penelitian, namun poin yang ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi ini masih sangat jarang dilakukan. Manusia hidup tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untukmasyarakat Indonesia secara keseluruhan. Dan kita sebagai mahasiswa_pun selain belajar juga mempunyai tanggung jawab yang besar. Apalagi sebagian biaya kuliah mahasiswa diambil dari dana APBN yang sebagian besar berasal dari uang rakyat secara tidak langsung. Jadi kita sebagai mahasiswa memiliki tanggung jawab sosial yang besar selain tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Mahasiswa seharusnya bisa berkontribusi dan mampu mengaplikasikan ilmunya untuk membantu masyarakat. Ilmu dan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa jika tidak pernah ditransfer kepada masyarakat maka akan bernilai nol. Pengabdian kepada masyarakat ini beraneka ragam bentuknya, misalnya aksi turun jalan yang bertujuan untuk memperjuangkan hak rakyat, bakti sosial, pasar murah, pengobatan gratis, pembinaan di desadesa, dll.

Di Universitas Jember (UJ) pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki berbagai macam car. Yang pertama melalui kelembagaan mahasiswa secara internal, seperti UKM, PMI, dan Pramuka. Dan yang kedua berkaitan dengan keilmuan lembaga di Universitas Jember, seperti LPM, KKM (Kuliah Kerja Magang), dan KKN (Kuliah Kerja Nyata.

Untuk program KKN penyuluhan telah banyak digalakkan di berbagai desa. Penyuluhan tersebut berkaitan dengan pembinaan dalam bertani, pola hidup sehat, hukum, dan bidang lainnya yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat. Namun yang jadi ironi adalah dimata mahasiswa, program pengabdian dalam KKN hanya dilihat sebagai batu loncatan untuk menyelesaikan program akademik mereka, bukan pengabdian murni yang muncul atas kesadaran pribadi.

Bahkan lebih parahnya lagi, sebagian besar kegiatan yang mereka lakukan mayoritas hanya sebatas untuk main-main. Bobot dan konsistensi kegiatan yang diterapkan pun cenderung dianggap sepele. Inilah cerminan penting yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa bagi mahasiswa sekarang pengabdian kepada masyarakat bukanlah tanggung jawab mereka.

Padahal seharusnya mahasiswa sebagai kaum yang memiliki intelektualitas yang lebih tinggi dari masyarakat biasa dapat menerapkan setiap ilmu yang didapatnya dari bangku kuliah kepada masyarakat. Tujuannya jelas untuk menerapkan kesejahteraan masyarakat dan secara tidak langsung member sumbangsi besar kepada pembangunan negeri ini. Selain itu stigma akan adanya kesenjangan antara universitas dan masyarakat pun secara perlahan dapat diminimalisir. Dengan begitu pola hubungan antara pemerintah, kaum intelektual, lembaga, dan masyarakat dapat terjalin harmonis dan menciptakan Indonesia lebih baik.[]